5 Tips Cerdas Mengatur Keuangan Dibulan Ramadhan
Halo Sobat Calon Sukses,Tidak terasa sudah berjalan dua minggu lebih kita menjalankan ibadah puasa dibulan ramadhan 1439 H ini, dan tidak lama kita akan merayakan hari kemenangan Idul Fitri dan tentunya sangat meriah dong.., Eits tapi harus tetap kontrol ya..:) dalam mengatur keuangannya, jangan sampai setelah lebaran membuat keuangan kita sakit.:) tenang aja admin calon sukses kali ini akan memberikan sedikit Tips yang Mudah Mudahan bisa Bermanfaat bagi kita semua, yuk langsung aja kita simak tips tipsnya
1. Evaluasi Keuangan Ramadhan Sebelumnya
Orang yang bijak adalah orang yang bisa belajar dari kesalahan atau kekurangannya yang telah lalu. Untuk mempersiapkan keuangan Ramadhan tahun ini, ada baiknya kita mengevalusi keuangan diri pribadi ataupun keluarga kita pada Ramadhan tahun-tahun sebelumnya.Dengan memeriksa dan mempelajari arus kas Ramadhan kita pada tahun-tahun sebelumnya, kita dapat mengetahui pos-pos mana saja yang menjadi pos-pos pengeluaran terbesar kita. Annissa menyebut seharusnya kita tak hanya melakukan evaluasi keuangan Ramadhan, tapi juga keuangan Lebaran tahun lalu.
Lebih lanjut Annissa memberikan contoh salah satu pos pengeluaran terbesar yang sering ia temukan dari sejumlah klien-nya. “Pengeluaran terbesar itu kalau bagi yang mudik, biasanya ya mudik,” katanya.
“Pengeluaran untuk mudik itu gede banget,” sebut Annissa. Sebab, biaya untuk mudik itu biasanya bukan hanya mencakup perseorangan saja, melainkan juga mencakup keluarga. Pengeluaran untuk mudik menjadi begitu besar karena mencakup komponen-komponen biaya transportasi, akomodasi dan keperluan berlebaran selama di kampung halaman.
2. Kontrol Perilaku Konsumtif
Pengeluaran pada bulan Ramadhan juga dapat membengkak akibat perilaku konsumtif. Annissa menjelaskan pada bulan Ramadhan, selain karena harga-harga yang naik, jumlah pengeluaran cenderung membesar akibat lebih banyaknya makanan dan barang yang kita beli.Fenomena ini memang terkesan lucu. Pada bulan ketika seharusnya kita menahan hawa nafsu seperti nafsu makan dan minum, konsumsi kita terhadap makanan, minuman ataupun barang justru meningkat.
“Pada bulan puasa kita biasanya sulit mengatur konsumtivitas kita karena kita lapar. Jadi kalau masuk mal kemudian lihat diskon ataupun menjelang buka puasa melihat makanan-minuman di jalan, kita mudah tergoda untuk membelinya,” kata Annissa.
Padahal makanan atau minuman itu, misalnya, belum tentu akan habis kita makan saat berbuka nanti. Keinginan membeli banyak makanan tanpa mampu menghabiskan semuanya adalah bentuk nyata perilaku konsumtif.
Annissa menganjurkan, sebaiknya selama bulan Ramadhan kita tidak hanya menahan haus dan lapar, tapi juga menahan perilaku konsumtif kita. Misalnya, kita perlu belajar menahan diri dari lapar mata dan memilih-milih undangan atau ajakan berbuka bersama yang memang penting saja agar tak selalu menuruti ajakan tersebut demi melatih diri berhemat saat Ramadhan.
3. Rancang Anggaran Khusus
Salah satu cara untuk menahan perilaku konsumtif pada bulan suci Ramadhan adalah membuat budget alias anggaran khusus untuk bulan tersebut. “Di-budget-kan (dianggarkan) itu maksudnya diberi batas maksimal per masing-masing pos pengeluaran itu berapa, supaya kita nggak kebablasan,” terang Annisa.Annissa mengambil contoh pengeluaran untuk makan. “Misalkan buat makan berapa,” katanya.
Terkait pengeluaran untuk makan ini, perempuan lulusan Universitas Brawijaya itu menjelaskan kuantitas makan kita selama Ramadhan sebenarnya sama saja seperti hari-hari biasa, yakni tiga kali sehari. Hanya waktu-waktunya saja yang berbeda.
Biasanya, saat Ramadhan, kita makan makanan ringan atau takjil atau camilan terlebih dulu ketika berbuka puasa. Kemudian barulah kita makan makanan berat saat malam dan makan berat kembali saat sahur.
Namun begitu Annissa tetap menganjurkan agar anggaran pengeluaran selama Ramadhan, termasuk anggaran untuk makan sebaiknya dilebihkan sedikit karena harga-harga selama Ramadhan biasanya naik.
4. Persiapkan Sumber Dana
Annissa menuturkan sumber dana untuk keperluan Ramadhan dan Lebaran setiap orang biasanya berasal dari gaji dan THR (Tunjangan Hari Raya). Namun begitu sebagian orang bisa pula mengambil dana dari tabungan jika memang mengharuskan mereka berbuat demikian.“Seharusnya sih kita punya tabungan khusus untuk mempersiapkan Ramadhan dan Lebaran,” kata Annissa. Sebab, pengeluaran yang membengkak saat Ramadhan dan Lebaran adalah keniscayaan yang selalu terjadi setiap tahun.
Bagi yang belum sempat menabung sejak jauh-jauh hari, Annissa menganjurkan,“Sekarang kan masih ada waktu nih ya sampai bulan puasa datang. Nah sejak sekarang sampai sebulan ke depan itu kita bisa mulai menabung.”
Namun begitu Annissa menjelaskan, mengambil dana dari tabungan atau investasi untuk keperluan Ramadhan adalah kembali lagi pada keputusan masing-masing orang berdasarkan hasil evaluasi mereka terhadap kondisi keuangan mereka pada Ramadhan dan Lebaran tahun-tahun sebelumnya.
"Sebenarnya berapa pun bisa cukup-cukup saja tergantung gaya hidup masing-masing," imbuhnya.
5. Ambil Peluang untuk Pemasukan Tambahan
Karena saat Ramadhan dan Lebaran harga kebutuhan pokok biasanya selalu meningkat sehingga mengakibatkan pengeluaran turut membengkak, ada baiknya kita mulai mencari cara atau siasat untuk menutupi pengeluaran tambahan tersebut dengan pemasukan tambahan lain.Annissa menjelaskan, “Selama Ramadhan kan kita banyak bersikap konsumtif nih. Sebenarnya dari situ kan kita bisa ambil kesempatan untuk mencari pemasukan lain juga selama Ramadhan.”
Selama Ramadhan dan Lebaran, biasanya terdapat banyak usaha-usaha musiman yang laris diminati. Usaha pembuatan dan penjualan takjil serta makanan dan souvenir khas Lebaran bisa menjadi pilihan untuk kita geluti jika kita menginginkan sumber pemasukan tambahan selama masa tersebut.
Penjualan pakaian dan gawai pun termasuk cukup menjanjikan karena banyak orang Indonesia terbiasa berlomba-lomba memiliki pakaian dan ponsel baru menjelang Hari Lebaran.
“Jadi kita nggak cuma menghabiskan uang saja, tapi juga kita bisa ambil peluang seperti jualan kue, jualan baju dan sebagainya,” ujar Annissa.Sumber Kumparan.com
0 Response to "5 Tips Cerdas Mengatur Keuangan Dibulan Ramadhan"
Posting Komentar